Tim waterdecor, PT. Buana Biru Decorindo, kembali mengulas mengenai penyakit ikan yang disebabkan oleh bakteri. Ada tiga type gejala infeksi penyakit bakterial pada ikan yaitu luka pada kulit dan sirip, penyakit yang menginfeksi organ dalam, dan penyakit tuberculosis.
1. Penyakit Luka kulit sirip dan insang.
Penyakit yang menunjukkan gejala demikian dapat disebabkan oleh bakteri Myxobacteria. Salah satu species yang sering menginfeksi ikan air tawar adalah Flexibacter columnaris. Penyakit ini biasanya terjadi pada ikan yang stress akibat bertambahnya panas atau bertambah dinginnya suhu air.Luka pada kulit pada awalnya berwarna pucat keputih‑ putihan dan luka tersebut makin lama berkembang menjadi borok yang dalam. Lama‑kelamaan ikan berwarna lebih gelap, gerakannya lamban dan akhirnya mati. Apabila bakteri tersebut menginfeksi insang maka produksi lendir biasanya akan bertambah dan lama‑lama insang ikan akan rontok. Selain itu bakteri ini dapat pula merontokkan sirip ikan.
Penanggulangan penyakit tersebut dapat dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan mempertahankan kualitas air supaya tetap optimal, penerapan sanitasi kolam dan manajemen budidaya yang tepat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa antibiotika yaitu antara lain Oxytetracyclin hydrochlorid 5‑10 mg/l air dengan cara perendaman selama 24 jam. Baytril juga dapat dipakai dengan dosis 8‑10 ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah penampung.
2. Penyakit merah
Bakteri garam negatif sering menjadi penyebab utama penyakit bakterial pada ikan air tawar pada umumnya. Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas sp. merupakan bakteri yang sering menginfeksi ikan air tawar.Pada umumnya penyakit ini akan timbul pada ikan yang penanganannya kurang sempurna, pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya, banyak terinfeksi oleh parasit, serta air kolam yang terlalu subur, serta zat asam yang sangat rendah.
Adapun gejala yang ditunjukkannya adalah warna ikan menjadi lebih gelap, nafsu makan berkurang atau hilang, bergerombol dekat saluran pembuangan, dan kadang‑kadang timbul luka pada kulit jadi kemerah-merahan. Kalau kita membedah ikan yang terinfeksi gejala yang ditunjukkannnya adalah hatinya berwarna pucat, dan pendarahan terjadi pada organ dalam .
Penangulangan dapat dilakukan dengan cara manajemen budidaya yang baik, mengurangi kesuburan kolam, serta pemberian pakan yang tepat baik jumlah maupun mutunya. Selain itu dapat dengan menggunakan vaksin "Hydrovet". Pengobatan dapat dengan menggunakan antibiotika, baik dengan melalui suntikan, melalui makanan ataupun dengan perendaman. Pengobatan dengan melalui suntikan antara lain dengan menggunakan Oxytetracyclin HCl 25‑30 mg/kg ikan diberikan sebanyak 3 kali tiap tiga hari sekali. Pemberian antibiotika dengan melalui makanan dengan menggunakan obat yang sama dengan dosis 50 mg/kg ikan diberikan selama 7‑10 hari berturut‑turut. Perendaman dapat juga dilakukan dengan obat yang sama dengan dosis 5‑10 mg/l air selama 24 jam, atau dengan menggunakan Baytril dosis 8‑10 ml/m3 air selama 24 jam.
3. Tuberculosis .
Penyakit ini relatip agak susah untuk ditanggulangi, kecuali kalau kita dapat mendeteksi secara dini maka kita dapat berikan antibiotika Streptomycin sulfat 20 mg/kg berat ikan dengan melalui pakan dengan pemberian dalam waktu panjang.
Pengobatan
Untuk pengobatan, Anda dapat menggunakan sera Baktopur direct yang sangat efektif dan ampuh untuk pengobatan terhadap luka dan penyakit parah yang disebabkan bakteri.
Cara pemakaian:
Satu tablet sera Baktopur direct cukup untuk 50 liter air aquarium. Pastikan air di aquarium beroksigen dengan baik. Matikan sistem fertilasi CO. Keluarkan karbon dari dalam filter. Setelah 3 hari pengobatan tetapi ikan masih menunjukkan gejala yang sama, coba diulangi kembali
Tolong yah setiap memberikan pengetahuan berikan sumber referensi, source maupun daftar pustaka. Thaks artikely
BalasHapus